Peran Digital Forensik Sebagai Alat Bukti Digital Tindak Pidana 

Oleh : Andi nurkholis

Mengenal Pentingnya Bukti Digital dalam Hukum

Era digital memasuki setiap aspek kehidupan, memberikan kenyamanan, namun juga membuka peluang untuk tindakan kriminal. Perangkat elektronik seperti handphone, komputer, dan tablet menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, mereka juga dapat digunakan untuk melakukan tindak kejahatan yang merugikan individu dan melanggar hukum.

Baca juga : MEMBANGUN MASA DEPAN DENGAN EMBEDDED SYSTEM: INOVASI YANG TAK TERBATAS

Transaksi Elektronik dalam Konteks Hukum di Indonesia

Undang-Undang Transaksi Elektronik (UU ITE)
Di Indonesia, Undang-Undang no. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mengatur transaksi elektronik. UU ITE mengakui informasi elektronik dan dokumen elektronik sebagai alat bukti sah, memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan sistem elektronik dan transaksi elektronik. Hal ini berlaku terutama dalam pembuktian perbuatan hukum melalui sistem elektronik.

Pemanfaatan Data Digital sebagai Alat Bukti
Dalam kerangka UU ITE, setiap transaksi dan perangkat elektronik memiliki untuk menjadi alat bukti sah dalam membuktikan kasus hukum. Banyak kasus pidana di Indonesia memerlukan keahlian digital forensik untuk memperkuat bukti fisik yang dapat digunakan dalam proses peradilan.

Peran Vital Digital Forensik dalam mengoordinasikan kejahatan Digital

Pentingnya digital forensik semakin meningkat, terutama dalam membuktikan kasus yang melibatkan bukti digital. Sebuah kasus yang baru-baru ini viral di Indonesia menjadi contoh bagaimana digital forensik berperan penting dalam membuktikan suatu kejadian secara digital.

Baca juga : Sinopsis Film “172 Days, Kisah Cinta Penuh Haru Mendiang Ustaz Ameer Azzikra”

Contoh Kasus Viral dan Peran Digital Forensik

Kasus Viral di Indonesia
Beberapa kasus viral di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya bukti digital dalam membuktikan suatu tindak pidana. Peran digital forensik sangat membantu dalam mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, dan menganalisis barang bukti digital seperti komputer, handphone, tablet, cctv, dan laptop. Forensik digital membantu mengungkap bukti digital yang memperkuat atau bahkan mengumpulkan bukti fisik dari kasus yang ditangani.

Mengungkap kejahatan Digital
Forensik digital tidak hanya bertujuan untuk menemukan bukti digital yang memperkuat dakwaan, tetapi juga untuk menangkap pelaku kejahatan digital. Saat ini, disiplin mulai berkembang dengan menganalisis semua perangkat elektronik yang dapat menyimpan data digital. Diperlukan keahlian khusus

Langkah-langkah Digital Forensik
Tahapan dalam digital forensik mencakup identifikasi, preservasi, analisis, dokumentasi, dan presentasi. Identifikasi adalah pencarian dan penemuan bukti digital, sementara preservasi adalah langkah-langkah untuk melindungi dan mengamankan data serta barang bukti. Analisis melibatkan rekonstruksi ulang data untuk menyusun kesimpulan berdasarkan bukti yang ditemukan. Tahap dokumentasi dan presentasi dilakukan untuk mendokumentasikan hasil analisis dan menyajikan temuan pada pengadilan.

Digital forensik bukan hanya sekadar alat teknis, tetapi juga keahlian yang penting dalam keamanan siber dan penegakan hukum. Penggunaannya telah membuktikan keberhasilannya dalam menghadapi tantangan era digital, memastikan keberlanjutan dan keamanan masyarakat di dunia maya dan nyata.

Dengan adanya keberlanjutan dan perkembangan teknologi, keahlian digital forensik akan semakin penting untuk menanggapi ancaman dan tindakan kriminal dalam ranah digital. Digital forensik bukan hanya sekadar alat pembuktian, tetapi juga fondasi untuk membangun keamanan siber dan penegakan hukum yang efektif.