Hubungan Bangunan Tropis dan Bangunan Hijau Terhadap Bangunan Lampung?

Opini Fajar Dewantoro

Hubungan Bangunan Tropis dan Bangunan Hijau Terhadap Bangunan di Lampung

Pengertian Bangunan Tropis dan Bangunan Hijau
Bangunan tropis adalah desain arsitektur yang diadaptasi secara khusus untuk mengakomodasi kondisi iklim tropis. Faktor-faktor seperti suhu tinggi, kelembaban, dan curah hujan yang tinggi menjadi pertimbangan utama dalam desain bangunan ini. Pemilihan material, pencahayaan alami, ventilasi yang baik, dan penggunaan tanaman lokal adalah beberapa ciri khas dari bangunan tropis. Di sisi lain, bangunan hijau mencakup konsep desain yang ramah lingkungan, bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Prinsip-prinsip ini termasuk pemanfaatan energi terbarukan, penggunaan material ramah lingkungan, serta pengurangan jejak karbon.

Baca Juga: Gunung Marapi Alami Erupsi Sembilan Kali : Keindahan Yang Memikat Dan Sejarah Yang Kaya

Pengaruh Desain Bangunan Tropis terhadap Arsitektur di Lampung
Di Lampung, adaptasi terhadap iklim tropis menjadi kunci utama dalam desain bangunan. Arsitektur yang memperhitungkan kondisi lingkungan lokal, seperti rumah panggung dengan ventilasi yang baik untuk mengurangi panas, atap dengan kemiringan tinggi untuk memperlancar aliran air hujan, serta penggunaan material dari alam menjadi karakteristik utama. Selain itu, integrasi ruang terbuka, taman, dan kolam menjadi bagian tak terpisahkan dalam bangunan tropis di Lampung. Hal ini sejalan dengan konsep ‘hijau’ yang menekankan pada pemanfaatan alam sebagai elemen penting dalam pembangunan, memungkinkan terciptanya bangunan yang sejalan dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: KUNCI SUKSES BISNIS DI ERA DIGITAL: MANAJEMEN RISIKO IT YANG EFEKTIF

Dampak Bangunan Hijau dalam Pembangunan di Lampung
Konsep bangunan hijau semakin mendapatkan perhatian di Lampung sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pemanfaatan energi terbarukan seperti panel surya dan penggunaan material daur ulang menjadi fokus utama. Bangunan-bangunan ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga menjadi contoh dalam memperkenalkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan kepada masyarakat setempat. Selain itu, penghijauan pada area sekitar bangunan juga menjadi bagian integral dari konsep bangunan hijau di Lampung. Upaya penanaman pohon, pembuatan taman vertikal, dan penggunaan lahan terbuka sebagai area terbuka hijau merupakan implementasi nyata dari konsep bangunan hijau.